Aturan Facebook
yang mewajibkan penggunanya untuk mencantumkan nama asli, semakin
mendapat tentangan. Anggota komunitas waria, gay, lesbian, dan
transgender menyatakan protes tersehadap kebijakan tersebut. Pasalnya,
banyak di antara mereka yang memilih menyembunyikan identitasnya di
Facebook.
Setelah adanya rangkaian protes tersebut, kini muncul
jejaring sosial tandingan Facebook bernama Ello. Jejaring ini lahir
atas ketidakpuasan penggagasnya, Paul Budnitz, terhadap Facebook.
“Facebook adalah platform iklan, bukan jejaring sosial,” katanya yang
dilansir Forbes, Kamis, 2 Oktober 2014.
Dia melanjutkan,
pengguna kini sudah menjadi produk Facebook. Media sosial buatan Mark
Zuckerberg ini dianggap hanya ingin mempromosikan banyak hal kepada
penggunanya.
Budnitz pun memutuskan untuk menciptakan Ello
yang mendukung penggunanya untuk tidak mencantumkan nama asli. Dalam
waktu singkat, jejaring sosial ini menarik perhatian komunitas gay,
lesbian, waria, dan transgender yang kecewa dengan Facebook.
Delapan minggu sejak Ello diluncurkan, setiap harinya, ada sekitar empat
ribu pengguna baru. Pada hari Sabtu dan Minggu, dalam kurun waktu
beberapa jam terdapat 50 surat elektronik permintaan pendaftaran untuk
menjadi anggota,” kata Budnitz.
Dia pun berkomitmen untuk
tidak membuka data pribadi pengguna Ello. Budnitz menyatakan, tidak
ingin mengecewakan 50 ribu penggunanya. Saat ini Ello masih berformat
Beta atau belum disempurnakan. Pekan ini rencananya Ello bakal
diluncurkan secara resmi. Ada pilihan block dan mute untuk melindungi
privasi penggunanya.
No comments:
Post a Comment